Monday, April 9, 2012

PSIKOLOGI SEKOLAH

Posted by Mira Tantri Saragih at 2:43 PM
Haiii semuaa :)
Jumpa lagi dengan kami :

Nenita Sari Salsalina Ginting (11-069)
Mira Tantri Saragih (11-099)
Safrida Liasna br. Tarigan (11-057)
Desi Mariana Maloky (11-043)

Nah...kali ini kami akan membahas tentang psikologi sekolah. Kira-kira hal apa saja ya yang akan di bahas dalam psikologi sekolah...?
Yuk, kita intip sama-sama. :)



Kedudukan Psikologi Sekolah Dalam Ilmu Psikologi

Psikologi sekolah adalah cabang ilmu psikologi yang berfokus pada proses belajar anak di sekolah sehingga dapat meningkatkan minat dan prestasi anak.Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik,sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak.
Psikologi sekolah juga membantu anak murid dalam menyelesaikan masalah, seperti kesulitan belajar, masalah dengan guru atau masalah dengan sesama teman. Psikologi sekolah juga harus mengikuti perkembangan zaman dan teknologi agar dapat terus mengikuti perkembangan anak murid dengan baik.
Psikolog sekolah juga harus mengikuti perkembangan dalam kelas dan desain instruksional, pengukuran dan penggunaan gaya dan strategi belajar, peningkatan aplikasi pendidikan jarak jauh, dan perluasan dari pengembangan dan aplikasi teknologi untuk tujuan instruksional. Selain itu seorang psikolog sekolah perlu memperhatikan perkembangan siswa, cara belajar dan mengajar, serta metode pembelajaran yang dapat diterapkan. Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi yang bertujuan untuk membentuk mind set anak. Psikologi sekolah memiliki fokus pada teori belajar, metode pengajaran, motivasi, kognitif, emosional, dan perkembangan moral serta hubungan orangtua anak. Psikologi sekolah juga mendalami anak-anak dengan kebutuhan khusus. Ahli lain menambahkan bahwa psikologi sekolah berguna dalam penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas, pengembangan dan pembaruan kurikulum, ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan, sosialisasi proses dan interaksi proses itu dengan pendayagunaan kognitif dan penyelenggaraan pendidikan keguruan. Teoris dan peneliti lebih diidentifikasi sebagai psikolog pendidikan, sementara praktisi di sekolah lebih diidentifikasi sebagai psikolog sekolah.


Perbedaan Antara Psikologi Sekolah dan Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan merupakan gabungan dari psikologi perkembangan dan psikologi sosial, sehingga hampir sebagian besar teori-teori yang ada dalam psikologi perkembangan dan psikologi sosial digunakan di psikologi pendidikan. Tujuan mempelajari psikologi pendidikan adalah untuk mempelajari bagaimana manusia belajar dalam setting pendidikan, keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar, dan pengelolaan organisasi sekolah. Psikologi sekolah adalah salah satu bidang dari beberapa bidang psikologi pendidikan. Tujuan adanya psikologi sekolah adalah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi.
Jadi, dari kedua arti dan tujuan di atas, dapat kita lihat bahwa ada perbedaan antara psikologi pendidikan dan psikologi sekolah. Psikologi pendidikan adalah pokoknya, sedangkan psikologi sekolah adalah cabangnya. Psikologi pendidikan berhubungan dengan cara pengajaran, sedangkan psikologi sekolah berhubungan dengan dengan anak didik di sebuah instansi sekolah.

Fungsi Sekolah Sebagai Agen Perubahan

Sekolah adalah tempat transfer ilmu pengetahuan dan budaya (peradaban). Melalui sekolah, peserta didik diajak untuk memahami bagaimana sejarah atau pengalaman budaya dapat ditransformasi dalam zaman kehidupan yang akan mereka alami serta mempersiapkan mereka dalam menghadapi tantangan dan tuntutan yang ada di dalamnya. Dengan demikian, makna pengetahuan dan kebudayaan sering kali dipaksakan untuk dikombinasikan karena adanya pengaruh zaman terhadap pengetahuan jika ditransformasikan.
Oleh karena itu sekolah pada umumnya bertujuan mempersiapkan masyarakat baru yang lebih ideal, yaitu masyarakat yang mengerti hak dan kewajiban dan berperan aktif dalam proses pembangunan bangsa. Esensi dari tujuan pendidikan nasional, salah satunya sekolah adalah proses menumbuhkan bentuk budaya keilmuan, sosial, ekonomi, dan politik yang lebih baik dalam perspektif tertentu harus mengacu pada masa depan yang jelas (pembukaan UUD 1945 alenia 4). Melalui kegiatan pendidikans, gambaran tentang masyarakat yang ideal itu dituangkan dalam alam pikiran peserta didik sehingga terjadi proses pembentukan dan perpindahan budaya. Pemikiran ini mengandung makna bahwa lembaga pendidikan termasuk sekolah sebagai tempat pembelajaran manusia memiliki fungsi sosial (agen perubahan di masyarakat).


Metode Yang Dapat Dipakai Dalam Sistem Pengajaran Sekolah

Secara istilah/epistemologi: Metode belajar mengajar dapat diartikan sebagai cara-cara yang dilakukan untuk menyampaikan atau menanamkan pengetahuan kepada subjek didik, murid, atau anak melalui sebuah kegiatan belajar mengajar, baik di sekolah, rumah, kampus, pondok, dll.


Metode yang biasa atau umum digunakan dalam proses belajar mengajar antara lain berbentuk ceramah, tanya jawab, pemberian tugas dan metode demonstrasi (praktek). Berikut penjelasan satu persatu dari beberapa metode tersebut.

Metode Belajar Mengajar ‘Ceramah’
Metode ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan secara lisan oleh seseorang guru terhadap kelasnya. Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan urainnya, guru dapat menggunakan alat-alat bantu, seperti gambar- gambar dan yang paling utama adalah bahasa lisan. Metode ceramah adalah metode mengajar yang sampai saat ini masih mendominasi atau paling banyak di gunakan guru dalam dunia pendidikan.

Metode Belajar Mengajar ‘Tanya Jawab’
Metode tanya jawab ialah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru ke siswa dan begitu juga sebaliknya. Metode ini banyak digunakan dalam proses belajar mengajar, baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah. Dan metode ini merupakan salah satu teknik mengajar yang dapat membantu kekurangan- kekurangan pada metode ceramah, dikarenakan apabila suatu penjelasan guru yang belum dimengerti, maka siswa/anak didik dapat langsung menanyakan pada guru.


Metode Belajar Mengajar ‘Pemberian Tugas’
Metode pemberian tugas adalah suatu cara dalam proses belajar mengajar di mana guru memberi tugas tertentu dan murid mengerjakannya, kemudian tugas tersebut dipertanggung jawabkan kepada guru. Dalam hal ini guru memberikan tugas pada murid untuk maju ke depan kelas untuk medemonstrasikan apa yang diajarkan guru. Dalam pendidikan agama sering digunakan metode ini terutama dalam hal yang bersifat praktis, sehingga siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang materi pelajaran yang telah diterimanya.

Metode Belajar Mengajar ‘Demostrasi/Praktek’
Metode Demostrasi atau praktik adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik. Metode ini digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses yang bersifat praktis, misalnya : Bagaimana cara yang benar dalam melaksanakan ibadah sholat, baik cara memulai, mengerjakan maupun cara mengakhiri shalat serta apa saja yang disunnahkan dan membatalkannya.

Berbagai Permasalahan Yang Terjadi di Sekolah dan Pemecahannya

Siswa sekolah biasanya memiliki beberapa masalah yang berkaitan dengan proses belajar mereka di sekolah, antara lain mulai munculnya rasa bosan yang dialami siswa bila mereka tidak menyukai pelajaran tersebut. Siswa yang tidak mengerjakan tugas sekolah mereka, siswa yang bolos dari sekolah saat pelajaran. Siswa yang berantam dengan temannya. Dan banyak permasalahan siswa lainnya, ditambah lagi siswa yang memiliki kebutuhan khusus.
Oleh karena itu, secara umum ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menangani berbagai masalah tersebut, yaitu :
a. Memahami dan mendengarkan keluhan anak dengan penuh perhatian, pengertian dan kasih sayang.
b. Memberikan penghargaan terhadap prestasi studi/prestasi sosial, seperti olahraga, kesenian atau perbuatan-perbuatan baik yang ditunjukkan remaja baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
c. Banyak berdiskusi tentang berbagai hal yang terjadi di lingkungan sosial maupun lingkungan sekolahnya.
d. Realistis dan bersikap objektif terhadap anak, sehingga idealnya orang tua mengetahui kapasitas anak dan mendiskusikan target apa yang ingin dicapai.
e. Jika ada indikasi ketidakberesan yang serius, baik dalam segi fisik ataupun psikologis yang cukup mencolok segera konsultasikan dengan tenaga ahli seperti dokter atau psikolog.

Fungsi dan Peran Psikolog Sekolah

1. Membantu pendidik dalam melaksanakan kelas yang aman, kelas sehat di lingkungan sekolah. 2. Mengasuh, memberi strategi pemecahan masalah, penyalahgunaan zat, dan topik lainnya yang berkaitan dengan sekolah sehat.
3. Melakukan penelitian tentang instruksi yang efektif, manajemen perilaku, program-program sekolah alternatif, dan intervensi kesehatan mental.
4. Intervensi langsung dengan siswa dan keluarga melalui konseling individu, kelompok pendukung, dan pelatihan keterampilan.
5. Mengkomunikasikan hasil evaluasi psikologis untuk orang tua, guru, dan lain-lain sehingga mereka dapat memahami sifat kesulitan siswa dan bagaimana untuk melayani kebutuhan siswa.
6. Bekerja dengan berbagai masalah emosional dan akademik mahasiswa.
7. Melayani satu atau beberapa sekolah di daerah sekolah atau bekerja untuk sebuah pusat kesehatan mental masyarakat didalam lingkungan universitas.


Hal-hal Yang Diberikan Dalam Pelayanan Psikolog Sekolah

Pelayanan yang biasanya diberikan oleh psikolog sekolah adalah :
- Membantu pihak sekolah, khususnya guru, dalam menangani siswa di sekolah yang mengalami masalah psikologis.
- Membantu orangtua menangani masalah yang ada pada anak mereka yang bersekolah.
- Membantu siswa baik secara individual maupun kelompok untuk menangani masalah yang mereka hadapi di sekolah dan rumah.
- Memberikan pengarahan dan pelatihan secara berkala untuk para guru berkaitan dengan perkembangan anak dan permasalahan psikologis lainnya.
- Memberikan seminar/workshop/sharing session pada orangtua secara berkala.
- Membantu pihak sekolah dalam proses seleksi siswa baru.
- Membantu pihak sekolah dalam proses rekrutmen dan seleksi guru.


Perbedaan Antara Psikolog Sekolah, Psikolog Pendidikan, dan Guru BK

Beda Psikolog pendidikan dengan Psikolog sekolah adalah psikolog sekolah umumnya bekerja di sekolah, universitas, sebagai praktisi, dan peneliti, bertugas membimbing individual maupun kelompok, konseling orangtua, staf maupun murid, dan mengkoordinasi semua sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk membantu tugas kelancaran dan bimbingan dan membantu perkembangan anak didik.. Sedangkan Psikolog pendidikan biasa bekerja di lingkungan sekolah, perguruan tinggi dan di lingkungan pendidikan anak,membantu menyelesaikan permasalahan-permasalah internalyang dapat menghambat proses belajar dan pencapai prestasi siswa,menjadi partner bagi guru BK yang notabene dituntut lebih aktif tampil di depan kelas untuk membimbing siswa dalam proses pengembangan diri dan karir.

Psikolog pendidikan merupakan psikolog yang menghususkan diri pada cara memahami pengajaran, dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Biasanya para psikolog pendidikan berguna dalam penerapan prinsip-prinsip:
- Belajar dalam kelas
- Pengembangan dan pembaharuan kurikulum
- Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan-
- Sosialisasi proses dan interaksi proses itu dengan pendayahgunaan kognitif dan penyelenggaraan pendidikan keguruan.

Psikolog pendidikan biasanya mencakup hal yang lebih luas bila dibandingkan dengan psikolog sekolah. Bila psikolog sekolah bermain di ranah sekolah, maka psikolog pendidikan bermain pada ranah luar sekolah namun sekolah juga masuk dalam cakupan kerjannya. Psikolog sekolah ada psikolog yang mengkhususkan diri pada dunia sekolah. Biasanya psikolog sekolah berperan dalam pengaturan kelas yang berhubungan dengan psikologis siswa juga guru. Psikolog sekolah juga bisa memberikan penilaian intelegensia guru, inovasi guru, dalam mengajar, dan lain sebagainya. Seorang psikolog sekolah harus bisa dekat dengan siswa ataupun guru yang secara tidak langsung juga berhubungan dengan orang tua siswa. Karena peran psikolog sekolah juga memantau bagaimana prestasi siswa, kelakuan, dan motivasi siswanya. Tetapi yang perlu diingat psikolog sekolah berbeda dengan guru BK. Guru BK biasanya bertugas pada siswanya saja dan dilindungi oleh undang-undang karena memiliki label guru, sedangkan psikolog sekolah lebih sedikit luas cakupannya dan juga psikolog adalah sebuah profesi yang di wajibkan memiliki profesionalisme lebih baik.


Sumber Referensi :
Santrock, J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group
http://ekomedia.wordpress.com/2008/07/26/psikologi-pendidikan-sub-disiplin-ilmu-psikologi/
http://www.nasponline.org/about_sp/careerfaq.aspx
http://www.pemkomedan.go.id/serba_detail.php?id=35
Sukadji, S. (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah. Depok : LPSP3 Fakultas Psikologi UI
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/08/penanganan-siswa-bermasalah-di-sekolah/
http://kafeilmu.com/2012/02/beberapa-metode-belajar-mengajar.html#ixzz1rJm28PkX
http://kangsaviking.wordpress.com/lembaga-pendidikan-sebagai-agen-perubahan/

0 comments:

Post a Comment

 

mts11099 Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos