Haiii semuaa :)
Jumpa lagi dengan kami :
Nenita Sari Salsalina Ginting (11-069)
Mira Tantri Saragih (11-099)
Safrida Liasna br. Tarigan (11-057)
Desi Mariana Maloky (11-043)
Nah...kali ini kami akan membahas tentang psikologi sekolah. Kira-kira
hal apa saja ya yang akan di bahas dalam psikologi sekolah...?
Yuk, kita intip sama-sama. :)
Kedudukan Psikologi Sekolah Dalam Ilmu Psikologi
Psikologi sekolah adalah cabang ilmu psikologi yang berfokus pada proses
belajar anak di sekolah sehingga dapat meningkatkan minat dan prestasi
anak.Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi
anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik,sosialisasi, dan
emosi. Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak.
Psikologi sekolah juga membantu anak murid dalam menyelesaikan masalah,
seperti kesulitan belajar, masalah dengan guru atau masalah dengan
sesama teman. Psikologi sekolah juga harus mengikuti perkembangan zaman
dan teknologi agar dapat terus mengikuti perkembangan anak murid dengan
baik.
Psikolog sekolah juga harus mengikuti perkembangan dalam kelas dan
desain instruksional, pengukuran dan penggunaan gaya dan strategi
belajar, peningkatan aplikasi pendidikan jarak jauh, dan perluasan dari
pengembangan dan aplikasi teknologi untuk tujuan instruksional. Selain
itu seorang psikolog sekolah perlu memperhatikan perkembangan siswa,
cara belajar dan mengajar, serta metode pembelajaran yang dapat
diterapkan. Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang
mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik,
sosialisasi, dan emosi yang bertujuan untuk membentuk mind set anak.
Psikologi sekolah memiliki fokus pada teori belajar, metode pengajaran,
motivasi, kognitif, emosional, dan perkembangan moral serta hubungan
orangtua anak. Psikologi sekolah juga mendalami anak-anak dengan
kebutuhan khusus. Ahli lain menambahkan bahwa psikologi sekolah berguna
dalam penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas, pengembangan dan
pembaruan kurikulum, ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan, sosialisasi
proses dan interaksi proses itu dengan pendayagunaan kognitif dan
penyelenggaraan pendidikan keguruan. Teoris dan peneliti lebih
diidentifikasi sebagai psikolog pendidikan, sementara praktisi di
sekolah lebih diidentifikasi sebagai psikolog sekolah.
Perbedaan Antara Psikologi Sekolah dan Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan merupakan gabungan dari psikologi perkembangan dan
psikologi sosial, sehingga hampir sebagian besar teori-teori yang ada
dalam psikologi perkembangan dan psikologi sosial digunakan di psikologi
pendidikan. Tujuan mempelajari psikologi pendidikan adalah untuk
mempelajari bagaimana manusia belajar dalam setting pendidikan,
keefektifan sebuah pengajaran, cara mengajar, dan pengelolaan organisasi
sekolah. Psikologi sekolah adalah salah satu bidang dari beberapa
bidang psikologi pendidikan. Tujuan adanya psikologi sekolah adalah
berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam
mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi.
Jadi, dari kedua arti dan tujuan di atas, dapat kita lihat bahwa ada
perbedaan antara psikologi pendidikan dan psikologi sekolah. Psikologi
pendidikan adalah pokoknya, sedangkan psikologi sekolah adalah
cabangnya. Psikologi pendidikan berhubungan dengan cara pengajaran,
sedangkan psikologi sekolah berhubungan dengan dengan anak didik di
sebuah instansi sekolah.
Fungsi Sekolah Sebagai Agen Perubahan
Sekolah adalah tempat transfer ilmu pengetahuan dan budaya (peradaban).
Melalui sekolah, peserta didik diajak untuk memahami bagaimana sejarah
atau pengalaman budaya dapat ditransformasi dalam zaman kehidupan yang
akan mereka alami serta mempersiapkan mereka dalam menghadapi tantangan
dan tuntutan yang ada di dalamnya. Dengan demikian, makna pengetahuan
dan kebudayaan sering kali dipaksakan untuk dikombinasikan karena adanya
pengaruh zaman terhadap pengetahuan jika ditransformasikan.
Oleh karena itu sekolah pada umumnya bertujuan mempersiapkan masyarakat
baru yang lebih ideal, yaitu masyarakat yang mengerti hak dan kewajiban
dan berperan aktif dalam proses pembangunan bangsa. Esensi dari tujuan
pendidikan nasional, salah satunya sekolah adalah proses menumbuhkan
bentuk budaya keilmuan, sosial, ekonomi, dan politik yang lebih baik
dalam perspektif tertentu harus mengacu pada masa depan yang jelas
(pembukaan UUD 1945 alenia 4). Melalui kegiatan pendidikans, gambaran
tentang masyarakat yang ideal itu dituangkan dalam alam pikiran peserta
didik sehingga terjadi proses pembentukan dan perpindahan budaya.
Pemikiran ini mengandung makna bahwa lembaga pendidikan termasuk sekolah
sebagai tempat pembelajaran manusia memiliki fungsi sosial (agen
perubahan di masyarakat).
Metode Yang Dapat Dipakai Dalam Sistem Pengajaran Sekolah
Secara istilah/epistemologi: Metode belajar mengajar dapat diartikan
sebagai cara-cara yang dilakukan untuk menyampaikan atau menanamkan
pengetahuan kepada subjek didik, murid, atau anak melalui sebuah
kegiatan belajar mengajar, baik di sekolah, rumah, kampus, pondok, dll.
Metode yang biasa atau umum digunakan dalam proses belajar mengajar
antara lain berbentuk ceramah, tanya jawab, pemberian tugas dan metode
demonstrasi (praktek). Berikut penjelasan satu persatu dari beberapa
metode tersebut.
Metode Belajar Mengajar ‘Ceramah’
Metode ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan
penuturan secara lisan oleh seseorang guru terhadap kelasnya. Dalam
pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan urainnya, guru dapat menggunakan
alat-alat bantu, seperti gambar- gambar dan yang paling utama adalah
bahasa lisan. Metode ceramah adalah metode mengajar yang sampai saat ini
masih mendominasi atau paling banyak di gunakan guru dalam dunia
pendidikan.
Metode Belajar Mengajar ‘Tanya Jawab’
Metode tanya jawab ialah cara penyajian pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru ke siswa dan begitu
juga sebaliknya. Metode ini banyak digunakan dalam proses belajar
mengajar, baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah. Dan
metode ini merupakan salah satu teknik mengajar yang dapat membantu
kekurangan- kekurangan pada metode ceramah, dikarenakan apabila suatu
penjelasan guru yang belum dimengerti, maka siswa/anak didik dapat
langsung menanyakan pada guru.
Metode Belajar Mengajar ‘Pemberian Tugas’
Metode pemberian tugas adalah suatu cara dalam proses belajar mengajar
di mana guru memberi tugas tertentu dan murid mengerjakannya, kemudian
tugas tersebut dipertanggung jawabkan kepada guru. Dalam hal ini guru
memberikan tugas pada murid untuk maju ke depan kelas untuk
medemonstrasikan apa yang diajarkan guru. Dalam pendidikan agama sering
digunakan metode ini terutama dalam hal yang bersifat praktis, sehingga
siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang materi pelajaran yang telah
diterimanya.
Metode Belajar Mengajar ‘Demostrasi/Praktek’
Metode Demostrasi atau praktik adalah metode mengajar yang menggunakan
peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan
bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik. Metode ini digunakan
untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang
berhubungan dengan proses yang bersifat praktis, misalnya : Bagaimana
cara yang benar dalam melaksanakan ibadah sholat, baik cara memulai,
mengerjakan maupun cara mengakhiri shalat serta apa saja yang
disunnahkan dan membatalkannya.
Berbagai Permasalahan Yang Terjadi di Sekolah dan Pemecahannya
Siswa sekolah biasanya memiliki beberapa masalah yang berkaitan dengan
proses belajar mereka di sekolah, antara lain mulai munculnya rasa bosan
yang dialami siswa bila mereka tidak menyukai pelajaran tersebut. Siswa
yang tidak mengerjakan tugas sekolah mereka, siswa yang bolos dari
sekolah saat pelajaran. Siswa yang berantam dengan temannya. Dan banyak
permasalahan siswa lainnya, ditambah lagi siswa yang memiliki kebutuhan
khusus.
Oleh karena itu, secara umum ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menangani berbagai masalah tersebut, yaitu :
a. Memahami dan mendengarkan keluhan anak dengan penuh perhatian, pengertian dan kasih sayang.
b. Memberikan penghargaan terhadap prestasi studi/prestasi sosial,
seperti olahraga, kesenian atau perbuatan-perbuatan baik yang
ditunjukkan remaja baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
c. Banyak berdiskusi tentang berbagai hal yang terjadi di lingkungan sosial maupun lingkungan sekolahnya.
d. Realistis dan bersikap objektif terhadap anak, sehingga idealnya
orang tua mengetahui kapasitas anak dan mendiskusikan target apa yang
ingin dicapai.
e. Jika ada indikasi ketidakberesan yang serius, baik dalam segi fisik
ataupun psikologis yang cukup mencolok segera konsultasikan dengan
tenaga ahli seperti dokter atau psikolog.
Fungsi dan Peran Psikolog Sekolah
1. Membantu pendidik dalam melaksanakan kelas yang aman, kelas sehat
di lingkungan sekolah. 2. Mengasuh, memberi strategi pemecahan masalah,
penyalahgunaan zat, dan topik lainnya yang berkaitan dengan sekolah
sehat.
3. Melakukan penelitian tentang instruksi yang efektif,
manajemen perilaku, program-program sekolah alternatif, dan intervensi
kesehatan mental.
4. Intervensi langsung dengan siswa dan keluarga melalui konseling individu, kelompok pendukung, dan pelatihan keterampilan.
5.
Mengkomunikasikan hasil evaluasi psikologis untuk orang tua, guru, dan
lain-lain sehingga mereka dapat memahami sifat kesulitan siswa dan
bagaimana untuk melayani kebutuhan siswa.
6. Bekerja dengan berbagai masalah emosional dan akademik mahasiswa.
7.
Melayani satu atau beberapa sekolah di daerah sekolah atau bekerja
untuk sebuah pusat kesehatan mental masyarakat didalam lingkungan
universitas.
Hal-hal Yang Diberikan Dalam Pelayanan Psikolog Sekolah Pelayanan yang biasanya diberikan oleh psikolog sekolah adalah :
- Membantu pihak sekolah, khususnya guru, dalam menangani siswa di sekolah yang mengalami masalah psikologis.
- Membantu orangtua menangani masalah yang ada pada anak mereka yang bersekolah.
- Membantu siswa baik secara individual maupun kelompok untuk menangani masalah yang mereka hadapi di sekolah dan rumah.
-
Memberikan pengarahan dan pelatihan secara berkala untuk para guru
berkaitan dengan perkembangan anak dan permasalahan psikologis lainnya.
- Memberikan seminar/workshop/sharing session pada orangtua secara berkala.
- Membantu pihak sekolah dalam proses seleksi siswa baru.
- Membantu pihak sekolah dalam proses rekrutmen dan seleksi guru.
Perbedaan Antara Psikolog Sekolah, Psikolog Pendidikan, dan Guru BKBeda
Psikolog pendidikan dengan Psikolog sekolah adalah psikolog sekolah
umumnya bekerja di sekolah, universitas, sebagai praktisi, dan peneliti,
bertugas membimbing individual maupun kelompok, konseling orangtua,
staf maupun murid, dan mengkoordinasi semua sumber daya yang dapat
dimanfaatkan untuk membantu tugas kelancaran dan bimbingan dan membantu
perkembangan anak didik.. Sedangkan Psikolog pendidikan biasa bekerja di
lingkungan sekolah, perguruan tinggi dan di lingkungan pendidikan
anak,membantu menyelesaikan permasalahan-permasalah internalyang dapat
menghambat proses belajar dan pencapai prestasi siswa,menjadi partner
bagi guru BK yang notabene dituntut lebih aktif tampil di depan kelas
untuk membimbing siswa dalam proses pengembangan diri dan karir.
Psikolog
pendidikan merupakan psikolog yang menghususkan diri pada cara memahami
pengajaran, dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Biasanya para
psikolog pendidikan berguna dalam penerapan prinsip-prinsip:
- Belajar dalam kelas
- Pengembangan dan pembaharuan kurikulum
- Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan-
- Sosialisasi proses dan interaksi proses itu dengan pendayahgunaan kognitif dan penyelenggaraan pendidikan keguruan.
Psikolog
pendidikan biasanya mencakup hal yang lebih luas bila dibandingkan
dengan psikolog sekolah. Bila psikolog sekolah bermain di ranah sekolah,
maka psikolog pendidikan bermain pada ranah luar sekolah namun sekolah
juga masuk dalam cakupan kerjannya. Psikolog sekolah ada psikolog yang
mengkhususkan diri pada dunia sekolah. Biasanya psikolog sekolah
berperan dalam pengaturan kelas yang berhubungan dengan psikologis siswa
juga guru. Psikolog sekolah juga bisa memberikan penilaian intelegensia
guru, inovasi guru, dalam mengajar, dan lain sebagainya. Seorang
psikolog sekolah harus bisa dekat dengan siswa ataupun guru yang secara
tidak langsung juga berhubungan dengan orang tua siswa. Karena peran
psikolog sekolah juga memantau bagaimana prestasi siswa, kelakuan, dan
motivasi siswanya. Tetapi yang perlu diingat psikolog sekolah berbeda
dengan guru BK. Guru BK biasanya bertugas pada siswanya saja dan
dilindungi oleh undang-undang karena memiliki label guru, sedangkan
psikolog sekolah lebih sedikit luas cakupannya dan juga psikolog adalah
sebuah profesi yang di wajibkan memiliki profesionalisme lebih baik.
Sumber Referensi :
Santrock, J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media Group http://ekomedia.wordpress.com/2008/07/26/psikologi-pendidikan-sub-disiplin-ilmu-psikologi/http://www.nasponline.org/about_sp/careerfaq.aspxhttp://www.pemkomedan.go.id/serba_detail.php?id=35Sukadji, S. (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah. Depok : LPSP3 Fakultas Psikologi UI http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/08/penanganan-siswa-bermasalah-di-sekolah/http://kafeilmu.com/2012/02/beberapa-metode-belajar-mengajar.html#ixzz1rJm28PkX http://kangsaviking.wordpress.com/lembaga-pendidikan-sebagai-agen-perubahan/